Minggu, 18 Juli 2010

Iftitah


Seorang pemuda menghadap Zun-Nun, seorang sufi tersohor Mesir..
”Saya masih belum paham,tujuan para Sufi itu apa?Pakaian mereka compang camping.Mereka acuh tak acuh terhadap dunia, mereka justru menjadi beban masyarakat.”
Sambil melepaskan cincin dari salah satu jemarinya,Zun-Nun berkata,”Begini kawanku,akan kujawab pertanyaanmu,tetapi lakukan satu hal untukku. Ambilah cincin ini dan bawalah ke pasar diseberang sana.Coba,bisakah kau menjualnya seharga satu keping emas?”
Melihat cincin Zun-Nun yang kotor pemuda itu ragu ragu,”Satu keping emas,saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.”Zun-Nun mendesak “cobalah kawanku,bantulah aku,sekembalinya,akan kujawab pertanyaanmu.”
Dan pemuda itu pergi ke pasar,ia menawarkan cincin itu ke pedagang kain,pedagang sayur,penjual daging,dan lain-lainnya.Tidak seorangpun yang berani membelinya seharga satu keping emas.Cincin itu ditawar satu keping perak.Tentu saja ia tidak berani menjualnya.Ia kembali ke padepokan Zun-Nun.”Tidak seorangpun berani menawar lebih dari satu keping perak.”
Zun-Nun memintanya kembali,”sekarang tolong ke toko mas di belakang jalan ini.Coba perlihatkan kepadanya,jangan buka harga. Dengarkan seberapa penawaran dia.”
Pemuda itu pun pergi ke toko emas,ternyata cincin itu dinilai seribu keping emas.Ia kembali menghadap Zun-Nun.”Rupanya,para pedagang di pasar tidak tahu nilai cincinmu.Nilainya seribu kali lebih tinggi yang kutawarkan,mereka bodoh. Mereka tidak membelinya dengan harga satu keping emas.Padahal harganya seribu keping emas.”
Zun-Nun menanggapinya,”itulah jawaban atas pertanyaanmu,apabila ingin menilai seorang Sufi,ingin menilai ajaran Sufi,kau harus berjiwa Sufi pula.Hanya pedagang emas dan permata yang dapat menilai perhiasan emas dan permata.
Pedagang sayur tidak dapat menilainya.Apabila kau ingin mengetahui Sufi,jadilah seorang Sufi,jadilah seorang Sufi.Tidak ada jalan lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar